Scroll untuk baca Berita
BeritaTrending

Gubernur Sulbar SDK : RS Hajjah Andi Depu Harus Jadi Pusat Rujukan Regional

224
×

Gubernur Sulbar SDK : RS Hajjah Andi Depu Harus Jadi Pusat Rujukan Regional

Sebarkan artikel ini
Gubernur Sulawesi Barat Sunardi Duka (SDK) meninjau rumah sakit Hajjah Andi Depu Polewali

POLMAN, SULBARTODAY – Gubernur Sulawesi Barat Sunardi Duka (SDK) meninjau rumah sakit Hajjah Andi Depu Polewali memastikan kesiapan berbagai layanan kesehatan, termasuk penanganan stunting, kateterisasi jantung, dan cuci darah yang masih tertunda operasionalnya.

Dalam kunjungannya, Gubernur bersama Wakil Gubernur dan rombongan Pemprov Sulbar didampingi Bupati dan Wakil Bupati Polman mendapatkan laporan langsung dari pihak rumah sakit terkait sejumlah layanan yang masih menunggu dukungan, baik dari Pemprov Sulbar maupun Kementerian Kesehatan.

Direktur RS Hajjah Andi Depu Polewali dr. Anita membeberkan salah satu yang disorot adalah layanan kateterisasi jantung yang sejatinya sudah siap, namun belum bisa berjalan karena terkendala kerja sama dengan BPJS Kesehatan.

“Kami sudah siap, pasien juga banyak yang menunggu. Tapi karena belum ada kerja sama dengan BPJS, mereka kesulitan mengakses layanan ini. Kami harap Pak Gubernur bisa membantu mempercepat koordinasi agar segera bisa dioperasikan,” ujar dr. Anita ke awak media, Selasa (18/3/2025).

Selain itu, dr. Anita menyebutkan layanan cuci darah juga menjadi perhatian serius. Fasilitas dan tenaga medis sudah tersedia, tetapi izin dari Kementerian Kesehatan masih belum turun. Padahal, kebutuhan pasien cuci darah di Sulbar cukup tinggi, dan selama ini banyak yang harus dirujuk ke luar daerah.

“Cuci darah ini harus dilakukan rutin setiap minggu. Kalau pasien harus bolak-balik ke luar daerah, meskipun pakai BPJS, biaya hidup mereka jadi beban. Ini yang harus kita pikirkan bersama,” tambahnya.

Tak hanya itu, dr. Anita juga berharap RS Hajjah Andi Depu bisa dikembangkan sebagai pusat pendidikan. Pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar), tetapi hingga kini belum ada tindak lanjut.

“Kami butuh suport dari Pak Gubernur agar rumah sakit ini bisa berkembang lebih jauh, bukan hanya sebagai pusat layanan kesehatan tetapi juga sebagai tempat pendidikan tenaga medis,” pungkasnya.

Gubernur juga meninjau ruang poli anak untuk penanganan stunting, memastikan rumah sakit bisa berperan lebih aktif dalam mendukung program nasional penurunan angka stunting.

Suhardi Duka mengatakan Rumah Sakit Hajjah Andi Depu Polewali kini resmi berstatus rumah sakit kelas B. Dengan peningkatan ini, RS tersebut diharapkan menjadi pusat rujukan utama, tak hanya bagi pasien di Sulawesi Barat, tapi juga dari Sulawesi Selatan dan daerah lain.

“Kalau rumah sakit sudah kelas B, maka harus siap jadi pusat rujukan. Fasilitas, tenaga ahli, dan layanan harus optimal. Kalau tiga aspek ini bersinergi, bukan tidak mungkin RS ini jadi rujukan daerah lain,” kata Gubernur Sulbar Suhardi Duka saat meninjau fasilitas RS

Ia menegaskan, dengan kehadiran dokter spesialis berkualitas, masyarakat tak perlu lagi jauh-jauh berobat ke luar negeri.

“Masa kita harus ke Penang kalau di sini sudah ada dokter spesialis yang hebat? Inilah yang kita dorong,” Tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *