MAJENE, SULBARTODAY – Mahasiswa STIKes Bina Bangsa Majene menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh Wakil Ketua (Waka) 3 Bidang Kemahasiswaan terkait skorsing terhadap mahasiswa yang melanggar tata tertib kampus. Kamis, (6/3/25).
Dukungan ini didasarkan pada fakta bahwa mahasiswa yang bersangkutan telah melakukan pelanggaran aturan yang berlaku di lingkungan akademik.
Keputusan skorsing diambil setelah adanya bukti kuat, termasuk surat pernyataan yang sebelumnya telah dibuat oleh mahasiswa tersebut, di mana ia berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
“Kami telah bertemu langsung dengan Waka 3 Bidang Kemahasiswaan untuk menanyakan terkait keputusan skorsing ini. Beliau menjelaskan bahwa tindakan ini merupakan langkah tegas terhadap mahasiswa yang telah melanggar tata tertib kampus,” ujar salah satu mahasiswa STIKes BBM.
Mahasiswa lainnya juga sepakat bahwa skorsing ini merupakan konsekuensi logis karena pelanggaran yang dilakukan bukan kali pertama terjadi. Surat pernyataan yang telah dibuat sebelumnya sebenarnya bertujuan sebagai pembinaan, namun karena pelanggaran kembali terjadi, maka pihak kampus mengambil langkah tegas demi menjaga ketertiban dan kedisiplinan akademik.
“Kami sebagai bagian dari keluarga mahasiswa STIKes Bina Bangsa Majene mendukung penuh keputusan ini karena bertujuan menjaga integritas dan kredibilitas kampus. Kami memahami bahwa setiap pelanggaran aturan harus mendapatkan sanksi yang setimpal sebagai pembelajaran bagi seluruh mahasiswa, “tambah seorang mahasiswa lainnya..
Tak hanya itu, secara bersama – sama mahasiswa menyatakan mendeklarasikan dukungan penuh terhadap tindakan skorsing tersebut. Dan berkomitmen untuk mendukung terciptanya lingkungan akademik yang lebih baik, tertib, dan penuh prestasi.”
Selain itu, mahasiswa STIKes BBM juga menegaskan bahwa selama ini mereka tidak pernah mengalami diskriminasi, intimidasi, atau perlakuan otoriter dari pihak kampus. Sebaliknya, mereka merasa banyak mendapatkan dukungan, termasuk dalam hal pelayanan beasiswa dan fasilitas akademik.
Dengan adanya keputusan ini, mahasiswa berharap agar seluruh civitas akademika semakin sadar akan pentingnya mematuhi aturan kampus demi menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, profesional, dan penuh prestasi.