MAMAUJU, SULBARTODAY – Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, memimpin rapat strategis bersama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM-PTSP) di ruang Oval Kantor Gubernur lantai 3, Jumat, 16 Mei 2025.
Fokus utama dalam pertemuan ini adalah upaya memperkuat arus investasi melalui pemetaan potensi sumber daya daerah.
Dalam pemaparan awal, PM-PTSP menyoroti beragam sektor unggulan di Sulbar, mulai dari perkebunan, pertanian, perikanan, peternakan, hingga sektor pertambangan dan pariwisata.
Namun, Gubernur Suhardi Duka menilai presentasi tersebut masih terjebak dalam perspektif birokrasi yang terlalu teknis.
“Saya tidak hadir sebagai pejabat hari ini, tapi sebagai seorang pelaku usaha. Karena itu, saya mendorong adanya perubahan paradigma dalam menawarkan potensi daerah,” ujar SDK, sapaan akrabnya.
Menurutnya, penyampaian potensi daerah semestinya dikemas dalam bentuk peluang bisnis yang konkret, lengkap dengan lokasi dan fasilitas penunjangnya, agar mampu menarik minat investor.
“Jangan cuma bicara potensi. Harus ada data spesifik. Kalau ada peluang tanam kakao, tunjukkan lahannya. Jika ada peluang budidaya perikanan, tunjukkan di mana lokasinya. Ini yang dibutuhkan investor,” tegasnya.
Lebih lanjut, SDK menyinggung pentingnya sinkronisasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dengan arah pembangunan ekonomi daerah. Ia menekankan perlunya revisi RTRW untuk membuka akses terhadap lahan-lahan potensial yang saat ini masih berstatus kawasan hutan.
“Ketika kawasan potensial sudah tercantum dalam RTRW, pemerintah pusat akan lebih mudah melakukan pelepasan kawasan hutan. Ini langkah strategis kita dalam membuka jalan investasi,” jelasnya.
Rapat tersebut menjadi sinyal kuat bahwa Pemprov Sulbar siap melakukan transformasi dalam pengelolaan investasi—tidak lagi semata mengandalkan promosi potensi, tetapi dengan pendekatan yang lebih realistis, pro-pasar, dan investor-friendly. (rls)