Scroll untuk baca Berita
Uncategorized

H. Zainal Abidin Sejak Dulu Dikenal Akrab Dengan Para Pedagang dan Masyarakat di Wonomulyo

704
×

H. Zainal Abidin Sejak Dulu Dikenal Akrab Dengan Para Pedagang dan Masyarakat di Wonomulyo

Sebarkan artikel ini
H. Zainal Abidin Tampak Akrab dengan pedagang dan masyarakat di Wonomulyo

Polman, Sulbartoday.com – H Zainal Abidin memang sejak dulu di kenal akrab pada siapa saja termasuk para pedagang di pasar Tradisional Wonomulyo , Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Hal ini terlihat saat Z.A atau Zainal Abidin menyempatkan waktunya ke pasar ikan Womommulyo, namun siapa sangka dari depan pasar hingga kedalam tak henti hentinya H. Zainal Abidin di sapa warga.

Siapa Pasangan Calon Gubernur Sulawesi Barat Pilihan Anda?

Mulai dari pedagang ikan, sayur mayur hingga pedagang campuran. Bahkan juru parkir pun ikut mendekati dan bersalaman dengan beliau.

Tal hanya itu, tampak dari kejauhan terlihat pria bertubuh tinggi besar menghampiri bercanda sambil kegirangan saat melihat H. Zainal Abidin.

H. Zainal Abidin Bersama Masyarakat dan Pedagang di Pasar Tradisional Wonomulyo

Bahkan Pria yang tak diketahui namanya ini pun langsung memeluk Z.A sambil berteriak, “ini saya andalanku sejak dulu”.

Pria yang berpenampakan bertato dilengan tangannya itu, Menurut warga dan pedagang tak lain orang yang di segani di sekitar pasar Wonomulyo namun dikenal baik dan ramah.

Tak hanya sampai disitu saja, Zainal Abidin yang melanjutkan ke arah belakang pasar ikan Wonomulyo lagi lagi bertegur sapah dengan warga disama, Baik pengunjung pasar hingga tukang bentor yang tengah asyik bermain domino atau kartu remi sambil menunggu penumpang.

Menghampiri abang bentor yang sementara bermain Dominip menunggu penumpang

Semuanya terlihat akrab, “ya saya itu sejak dulu akrab sama mereka dan tidak membedakan bedakan, mau itu pedagang besar, penjual penjual ikan, juru parkir, dan masyarakat yang berdomisili sekitar pasar Wonomulyo ini”.

Lanjut H Zainal Abidin mengatakan dimata Allah itu manusia semua sama, yang membedakan hanyalah, Akhlak, sifat dan ketakwaan kita pada Allah Swt, jangan karena saya seorang ulama kemudian saya harus memilih milih siapa yang disapa dan diajak berteman”ungkapnya”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *