Polman, Sulbartoday.com – Ketua Dewan Pimpinan Daerah Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (DPD BKPRMI) Polewali Mandar, Fastabikul Khaerat, menyoroti pernyataan Andi Jalil Maulana,
Sebelumnya, Andi Jalil memberikan cuitan di salah satu media online. tentang kandidat Bupati yang bukan asli putra daerah
Fasta mengatakan, pernyataan Andi dalam tulisannya di media online tersebut, cenderung mengabaikan upaya untuk melestarikan dan menjaga bahasa mandar.
Juga merupakan perihal yang akan membuat gaduh masyarakat di tengah berlangsungnya proses pemilihan kepala daerah.
“Andi terlalu gegabah membuat pernyataan. Apakah dia tidak tahu kalau daerah ini terkenal dengan etnis yang heterogen dan beragam bahasa. Jadi, memimpin daerah majemuk seperti Polman harus dengan jiwa besar untuk menyamakan pandangan etnis serta bahasa yang berbeda,” tegas Fasta, Kamis (01/08/24).
Aktifis PMII ini menambahkan visi membangun Polewali Mandar haruslah bersifat universal yang dapat merangkul seluruh lapisan sosial kemasyarakatan demi tercapai kesejahteraan.
“Kalau sekedar tagline bersifat teknis berarti sangat tidak universal terhadap masyarakat kabupaten polman.
“Urusan drainase, lapangan pekerjaan, itu pengejawantahan tugas OPD atas gagasan besar seorang pemimpin. Kan lucu kalau seorang Bupati sekedar memiliki pandangan kerja teknis,” sambungnya.
Dirinya menegaskan, Polewali Mandar sudah saatnya dipimpin kaum muda, berlatar pendidikan yang jelas, kapabel, serta diterima oleh semua golongan masyarakat.
Saat ditanya siapakah kaum muda yang dimaksud ? Fasta berdalih dialah sosok Dirga Adhi Putra Singkarru
Diketahui Dirga merupakan putra sulung H. Hendra Singkarru eks anggota DPR RI periode 2009 – 2019. Dapil Sulbar.
Saat ini Dirga menjadi salah satu bakal calon bupati Polman 2024 mendatang. yang telah dekalarasi berpasangan dengan Iskandar Muda Baharuddin Lopa salah satu putra tokoh panutan di tanah mandar sekaligus tokoh nasional H. Baharuddin Lopa.
“Intinya saya sedang meluruskan cara pandang tentang kepemimpinan di tingkat daerah. Kalau media menyematkan dia (Dirga) ya silakan saja. Sebab faktanya kita butuh pemimpin yang fresh otak serta fisiknya. Karena kedepan, tantangan menata Polman yang lebih fresh tidak mudah apalagi setelah terjadi kebocoran anggaran,” tutupnya”.