BeritaTrending

Percepatan Penanganan Stunting, Pj. Gubernur Sulbar Dr. Bahtiar Apresiasi Langkah Kolaboratif Pemkab Polman

1047
×

Percepatan Penanganan Stunting, Pj. Gubernur Sulbar Dr. Bahtiar Apresiasi Langkah Kolaboratif Pemkab Polman

Sebarkan artikel ini
Oplus_16908288

POLMAN, SULBARTODAY — Penjabat Gubernur Sulawesi Barat memberikan apresiasi atas inovasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar dalam percepatan penanganan stunting.

Dalam kunjungannya ke RS. Pratama Womomulyo , Dr. Bahtiar Baharuddin memuji langkah-langkah kolaboratif yang melibatkan Bupati Polman, Dinas Kesehatan, serta pihak RS Pratama Wonomulyo

“Rumah Sakit ini telah menunjukkan peran signifikan meskipun masih bertipe D. Saya mendukung penuh rencana peningkatan statusnya menjadi tipe C, bahkan ke depan perlu didorong hingga menjadi tipe B atau A.

“Polman, dengan jumlah penduduk lebih dari 500 ribu jiwa, merupakan kunci penyelesaian lebih dari sepertiga masalah kesehatan di Sulbar,” ungkapnya ke Awak media, Kamis (29/1/2025).

Terobosan Pemerintah Kabupaten Polman ini menjadi sorotan karena mengintegrasikan berbagai program, seperti pemanfaatan dana desa, pelibatan orang tua asuh, dan optimalisasi peran fasilitas kesehatan.

“Kita punya sumber daya melimpah, seperti ikan, daging, dan sayuran. Namun, masalahnya ada pada pola asuh. Anak-anak tidak cukup hanya diberi makanan bergizi, tetapi juga perlu pendampingan agar asupan tersebut benar-benar dimanfaatkan dengan baik,”terangnya”..

Mantan Pj. Gubernur Sulsel ini juga menekankan agar program ini harus dieksekusi dengan tepat sasaran, melibatkan dinas kesehatan dan puskesmas sebagai garda terdepan.

Direktur RS. Pratama Wonomulyo dr. Arfah Rahman

Sementara itu , Direktur RS. Pratama Wonomulyo dr. Arfah Rahman menyatakan program inovasi percepatan penurunan stunting di Kecamatan Wonomulyo telah membuahkan hasil positif.

ia menjelaskan bahwa intervensi yang dilakukan rumah sakit berhasil meningkatkan berat badan tiga bayi dalam waktu tiga minggu.

“Program ini diawali dengan penanganan bayi-bayi yang mengalami stunting. Kami memberikan perawatan khusus serta pendampingan nutrisi, dan hasilnya sangat menggembirakan. Ada peningkatan berat badan yang signifikan,”ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa inovasi tersebut bertujuan memberikan akses nutrisi lebih baik bagi bayi yang mengalami stunting.

“Kami berkomitmen membantu bayi keluar dari kategori stunting, memastikan mereka tumbuh optimal dengan intervensi yang terukur dan efektif,” jelasnya.

Sebagai langkah konkret, pihak rumah sakit juga telah menjalin kerja sama dengan delapan kepala desa di Kecamatan Womomulyo melalui penandatanganan MoU.

Kolaborasi ini dirancang untuk memperkuat upaya lintas sektor dalam menurunkan angka stunting secara berkesinambungan di wilayah Polewali Mandar.

“Komitmen kami tidak berhenti di sini. Kami akan terus mendorong inovasi, memperluas kolaborasi, dan melakukan pemantauan secara intensif untuk memastikan hasil yang berkelanjutan,”tutur dr. Arfah”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *