POLMAN, SULBARTODAY –Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar (Polman) nomor urut 3, KH Syibli dan Zainal Abidin, dengan akronim “PASTI” yang berarti “Pas di Hati” itu mendapat sambutan meriah dari ratusan warga yang hadir, berkumpul di bawah tenda-tenda sederhana yang biasanya digunakan untuk menjemur hasil panen di Tapua pada minggu, (7/10/24)
Acara ini semakin istimewa dengan kehadiran sejumlah tokoh penting, seperti Gazali Patonangi dan Abd Malik dari Partai Gelora, serta ulama terkemuka Sulawesi Barat, Annangguru Husaini.
Dukungan dari berbagai kalangan ini memperkuat komitmen Syibli-Zainal dalam membawa perubahan untuk kesejahteraan Polman.
Dalam Sambuta, KH Syibli langsung menyinggung persoalan utama yang dirasakan oleh warga Tapua—kemiskinan yang masih melilit sebagian besar masyarakat.
Dengan suara lantang, Syibli menyoroti stagnasi pembangunan yang terjadi selama dua dekade terakhir.
“Selama 20 tahun, Polman tidak mengalami perubahan signifikan. Masyarakat kita masih berkutat dengan kemiskinan, sementara segelintir orang saja yang menikmati hasilnya.
Ini harus diakhiri! Waktunya Polman bangkit dan bergerak menuju kesejahteraan yang lebih merata,” tegas Syibli, yang diiringi tepuk tangan penuh semangat dari warga yang hadir.
Namun, KH Syibli tidak hanya mengkritik tanpa solusi. Dalam kampanye tersebut, ia menawarkan program konkret yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, salah satunya melalui program “1 Village, 2 Entrepreneurs.” Melalui program ini, pemerintah akan membina dua pengusaha di setiap desa untuk menjadi penggerak ekonomi setempat, dengan pendampingan, pendidikan, dan akses modal yang difasilitasi oleh pemerintah.
“Kami hadir bukan hanya untuk memberi janji, tapi menghadirkan tindakan nyata. Program ini akan menjadi motor penggerak bagi setiap desa di Polman agar lebih mandiri dan berkembang,” jelas Syibli.
Ia juga optimis bahwa dengan program berkelanjutan ini, desa-desa di Polman akan mampu memutus rantai kemiskinan.
Selain itu, Syibli menyoroti pentingnya menarik investor yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. Ia mengkritik pemerintah sebelumnya yang dianggap gagal dalam menghadirkan investasi yang mendukung pengembangan ekonomi lokal.
Dengan program “1 Village, 2 Entrepreneurs” dan “1 Village, 1 Company,” pasangan ini yakin akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan di seluruh wilayah Polman.
Sebagai seorang putra daerah yang memiliki latar belakang pendidik dan pemimpin umat, KH Syibli menegaskan bahwa pembangunan daerah harus dimulai dari peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
Menurutnya, masyarakat Polman harus diberdayakan agar mampu bersaing di berbagai sektor, terutama pertanian dan industri rumah tangga.
“Polman tidak bisa maju tanpa masyarakat yang terdidik dan berdaya. Kami berkomitmen untuk menghadirkan program yang fokus pada pemberdayaan manusia, mulai dari pendidikan hingga peningkatan keterampilan,” tegasnya.
Untuk para petani, Syibli menjanjikan program pupuk gratis guna meningkatkan hasil pertanian, serta memastikan akses pasar yang lebih luas untuk produk-produk lokal.
Sementara untuk ibu rumah tangga, Syibli mengusulkan pelatihan produksi kripik pisang mulai dari tahap pengolahan hingga pengemasan, dengan target pemasaran ke pasar lokal dan nasional.
“Kami ingin memastikan produk Polman bisa bersaing di pasar nasional. Dengan pelatihan yang tepat, kami yakin produk lokal kita bisa menembus pasar yang lebih luas dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” tambah Syibli yang disambut gemuruh tepuk tangan warga Tapua.
Kampanye tersebut ditutup dengan seruan penuh semangat dari KH Syibli, mengajak masyarakat Tapua untuk mendukung pasangan PASTI dalam mewujudkan Polman yang mandiri dan sejahtera.
“Polman tidak boleh lagi tertinggal dan miskin. Jika kalian mendukung kami, saya pastikan Tapua akan menjadi pusat pengembangan pertanian dan peternakan di Polman. Kami akan bekerja keras untuk memastikan semua janji kami terwujud,” seru Syibli yang disambut yel-yel “PASTI! Pas di Hati!” dari ratusan warga.
Semangat yang menyelimuti kampanye tersebut menjadi tanda bahwa warga Tapua menginginkan perubahan nyata. Pasangan KH Syibli kemudian melanjutkan perjalanan kampanye mereka ke Matangga, membawa visi besar untuk mengangkat Polman menjadi kabupaten yang mandiri dan sejahtera.