Scroll untuk baca Berita
Pilkada Polman

Tekan Stunting dan Gizi Buruk, Dirga -Iskandar Akan Bentuk Program “Pendekar Posyandu”

416
×

Tekan Stunting dan Gizi Buruk, Dirga -Iskandar Akan Bentuk Program “Pendekar Posyandu”

Sebarkan artikel ini
Dirga Singkarru saat bersilaturahmi dengan warga wonomulyo,

POLMAN, SULBARTODAY – Jika Baharuddin Lopa terkenal dengan sebutan “Pendekar hukum dari tanah Mandar”, maka pasangan calon bupati dan wakil bupati Polewali Mandar Dirga Adhi Putra Singkarru – Iskandar Muda Baharuddin Lopa akan membentuk program “pendekar Posyandu” jika nanti terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Polman.

Hal tersebut disampaikan oleh Dirga Singkarru saat bersilaturahmi dengan warga wonomulyo, Senin 9/9/2024. Kedatangan Dirga Singkarru di desa Campurjo, Arjosari dan Nepo disambut antusias oleh ratusan warga yang ikut hadir kegiatan silaturahmi ini. Dalam silaturahmi tersebut berbagai persoalan dibahas mulai dari pendidikan, penumpukan sampah, kesehatan, pertanian dan peternakan dan berbagai aspek lainnya.

Siapa Pasangan Calon Gubernur Sulawesi Barat Pilihan Anda?

Salah satu warga Campurjo bernama Hania mengatakan, agar memperhatikan kesejahteraan kader posyandu cating (cegah stunting) sebab mereka sebagian tidak mendapatkan insentif.

“Kalau kader posyandu itu kan ada beberapa jenis, ada kader posyandu khusus balita, dan ada juga posyandu cating (cegah stunting). Nah kalau kader posyandu cating itu tidak mendapat insentif” Katanya saat menyampaikan aspiranya.

Dirga Adhi Putra Singkarru mengatakan, program ini dibentuk untuk menekan angka gizi buruk dan stunting di Polewali Mandar, mengingat status wilayah Polman cukup tinggi di Sulbar.

Sistem program ini akan berjalan agar bagaimana bisa melakukan pencegahan sebelum stunting dan gizi buruk itu terjadi daripada fokus mengobati lebih baik melakukan pencegahan. Oleh karena itu peran kader Posyandu sangat vital kedepannya sebagai pendekar posyandu agar bisa memberikan penyuluhan secara door to door lebih ekstra dan intensif.

Terkait anggaran insentif kader posyandu cating (cegah stunting) yang tidak ada, Dirga akan lebih memperhatikan kesejahteraan kader posyandu dan akan terus menambahkan nilai insentifnya jika memang ada aturannya.

“Disini kita belajar memanusiakan manusia, agar bisa mensejahterakan kader posyandu. Maka kalau bisa diberikan haknya setiap bulan kita akan bayarkan dan bukan lagi misalnya per 3 bulan dan akan meningkatkan nilainya” Katanya.

Program pendekar posyandu ini juga harus selaras dengan pemerintah pusat juga setelah terpilihnya presiden Prabowo- Gibran yang juga mencanangkan sebuah program nasional makan siang gratis.

“tentunya ini menjadi salah satu menandai kerjasama yang perlu dilakukan pemerintah pusat dengan daerah”pungkasnya”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *