Scroll untuk baca Berita

Siapa Bupati Polewali Mandar Pilihan Anda?
Trending

Tingkatkan Pelayanan Kesehatan, Komitmen Dirga – Iskandar Tambah Ambulans Setiap Puskesmas

238
×

Tingkatkan Pelayanan Kesehatan, Komitmen Dirga – Iskandar Tambah Ambulans Setiap Puskesmas

Sebarkan artikel ini
calon Bupati dan wakil bupati nomor urut 4 Dirga Adhi Putra Singkarru - Iskandar Muda Baharuddin Lopa menyampaikan komitmennya akan menambah mobil ambulans

POLMAN, SULBARTODAY – Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, calon Bupati dan wakil bupati nomor urut 4 Dirga Adhi Putra Singkarru – Iskandar Muda Baharuddin Lopa menyampaikan komitmennya akan menambah mobil ambulans untuk setiap puskesmas di wilayah Polman jika terpilih menjadi Bupati Polewali Mandar.

Hal tersebut disampaikan calon Bupati Dirga Adhi Putra Singkarru saat menggelar kampanye di kecamatan Mapilli, Senin 7/10/2024.

Siapa Pasangan Calon Gubernur Sulawesi Barat Pilihan Anda?

Dalam sesi tanya jawab dengan masyarakat saat kampanye di desa Beroangin, salah seorang warga bernama Ismail menginginkan ada mobil ambulans di desanya agar mudah merujuk pasien saat ada warga yang sakit.

Menjawab pertanyaan tersebut, calon Bupati Dirga Singkarru mengatakan akan menambah mobil ambulans di setiap Puskesmas.

Ia mengungkapkan penambahan ambulans ini untuk memudahkan pelayanan kesehatan di setiap puskesmas sehingga warga bisa terlayani dengan baik.

Sarjana S2 lulusan Manchester University Inggris ini mengatakan penambahan mobil ambulans ini karena biasanya kalau cuma satu unit, ada pasien yang bersamaan ingin dirujuk maka akan ribet dan penanganannya lambat.

“Insya allah jika kami terpilih akan kita tambah satu lagi mobil ambulans. Jadi saat ambukans yang satunya sedang merujuk pasien masih ada satu unit yang bisa standby di puskesmas.” Ujarnya disambut tepuk tangan warga.

Sementara itu wakil ketua tim pemenangan Dirga – Iskandar Andi Parial Patajangi mengatakan, berdasarkan pengalamannya selama menjadi Plt Sekda Polman, untuk mendapatkan bantuan mobol ambulance, pihak pemkab Polman harus bermohon kepada Kementetian Kesehatan RI untuk meminta bantuan ambulance.

“Jadi pemkab yang bermohon untuk meminta ambulans lalu nanti ada anggaran khusus dari kemenkes RI” Katanya.

Selain masalah penambahan mobil ambulans, Dirga Iskandar juga menyinggung soal BPJS kesehatan, dimana nantinya setiap warga Polman bisa tercover semua BPjS kesehatan.

“Kesehatan itu paling penting sehingga kedepannya salah satu program kami yakni seluruh warga Polman harus tercover BPJS kesehatan” Kata ketua DPW Nasdem Sulbar ini.

Sementara saat di Pareddeang Desa Kurma, salah satu warga bernama Muhammad Ali bettnaya soal penanganan sampah yang menjadi polemik di Polman.

“Bagaimana cara bapak mengatasi sampah ini karena mulai dari jembatan Mapilli, Wonomulyo hingga ke Polewali samah berserakan dimana-mana dan baunya sangat busuk” Katanya

Dirga Singkarru mengatakan akan mengatasi sampah menggunakan tekhnologi canggih yang telah digunakan oleh negara-negara Asia seperti Malaysia, Korea Selatan, Singapura.

Calon bupati termuda di Polman ini mengaku meskipun dirinya bukan ahli sampah, tetapi demi melihat Paman menjadi bersih, ia rela terbang ke Singapura dan korea untuk mempelajari penanganan sampah disana. Bahkan jauh sebelum masuk tahapan Pilkada, atau tepatnya pada bulan Juni lalu ia telah mendatangkan tiga orang ahli sampah dari korea selatan datang ke Polman untuk melihat seperti apa penanganan sampah di TPA Amola Binuang.

“Saya terbang kesana menggunakan uang pribadi untuk belajar pengelolaan sampah. Bahkan saya datangkan ahli sampah dari korea selatan” terangnya.

Selain masalah sampah, Dirga Singkarru juga menjelaskan masalah pupuk yang terjadi di Polman, dimana petani sawah dan kakao sulit mendapatkan pupuk dan harganya mahal.

Ia berjanji jika memenangkan Pilkada Polman telah memiliki konsep mengatasi masalah pupuk yakni dengan cara menginginkan adanya pabrik pupuk didirikan di Polman.

Dirga optimis harapannya bisa terwujud seba in memiliki koneksi jariangan yang banyak di Jakarta seperti di Kementerian Pertanian dan Kementerian BUMN.

“Tetapi kalau tidak bisa pabriknya, minimal distribututor utamanya. “Tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *